Meski malam tak ditemani indahnya sang bulan dan bintang, namun tak mengurangi indahnya kebersamaan kami. ya begitulah kata yang dapat kami ucapkan untuk malam ini. canda tawa tersebar keseluruh penjuru ditemani angin malam yang berhembus kadang-kadang. inilah yang kami sebut keluarga.
Diperjalanan kami dipisahkan oleh BBM. rombongan mas bambang tertinggal hingga kami menunggu ditepi jalan dan singgah sejenak di alpamaret. terlihat hera, didin, dhayu, haqi, tedy dan irma (yang dimotor) nyantai dengan kesibukannya masing-masing. sudah lama menunggu ternyata rombongan mas bambang telah sampai di KM 13. di tungguin malah dluan, makan jagung lagi, hahaha.
Sesampainya di TKP, kami segera mencari posisi wenak untuk bakar-bakar dan mendirikan tenda. berhubung kami anak-anak rumahan, jadi ketika pemasangan tenda terjadi hal-hal lucu yang membuat kami tertawa intropeksi diri. mungkin masangnya ga sesuai SOP kali ya? hehe. kami pun kesulitan saat memasangnya karena angin pantai yang berhembus cukup kencang.
beberapa orang memasang tenda dan seagian lagi mempersiapkan untuk bakar-bakar. terlihat mas bambang semangat dalam acara bakar-bakar ini.
Setelah ayam terbakar sempurna makan-makan pun jadi tak terelakkan. dalam keadaan gelap yang hanya disinari senter-senter hp suasana makan pun menjadi hikmat sambil dengan dihiasi candaan-candaan.
Tengah malam telah berlalu, muncullah ide untuk bermain truth of truth. permainan pun dimulai, botol sisa minum-minum diputar untuk menunjuk siapa yang akan ditanya-tanyai. aturan dalam permainan ini adalah yang ditunjuk botol harus menjawab pertanyaan dengan jujur dan semua kata-kata yang terucap akan menjadi rahasia untuk para pemainnya. permainan yang diselimuti rasa penasaran, canda, tawa dan rahasia satu persatu terbongkar menghiasi malam kami. hingga akhirnya rasa lelah dan kantuk datang menghampiri dan membuat kami semua beristirahat.
Pagi pun datang menghampiri, namun pagi kali ini tidak menyapa dengan baik. dua bocah wanita mengendarai motor roda empat menghampiri kami dengan ganas. mereka yang panik tancap gas kearah kami sehingga beberapa temen kami mengalami cidera. mas rojaq yang langsung berhadapan dengan motor langsung dilarikan ke pku dengan perasaan bingung namun sedikit pusing karena tidak tahu apa yang terjadi. namun kejadian itu tak sontak menghilangkan kesenangan air, beberapa diantara kami bermain air sebentar merasakan terjangan ombak-ombak yang menghampiri di tepi pantai. dan akhirnya waktu telah mengajak untuk pulang dan kemudian kami bersih-bersih sebelum berangkat. akhir cerita, ya kami sudah seperti keluarga, yang saling berbagi keluh kesah dan kebahagiaan. semoga moment-moment seperti ini akan berlangsung seterusnya.
tadi bangun jam berapa paklek?
ReplyDeleteJam setengah 3 pak lek, hahaha
Delete